Pentingnya Pembukuan Sederhana Bagi UMKM

0
277
views
sumber: google.co.id

Pembukuan sederhana ialah istilah yang tenar bagi para pengusaha. Tiap jenis bisnis, bagus itu bisnis berskala kecil hingga besar sangat perlu untuk memahami pembuatan pembukuan keuangan, ialah pembukuan sederhana. Lazimnya, pembukuan sederhana terdiri dari seluruh laporan keuangan di suatu perusahaan. Bagi sebuah UMKM, pembukuan UMKM juga memiliki sifat yang sangat krusial. Ini dikarenakan dari pembukuan UMKM, seorang pengusaha bisa memonitor atau memantau sejauh mana UMKM tersebut dalam mendapatkan keuntungan, sebaik apa kinerja UMKM tersebut, hingga pengusaha bisa mengukur sebaik apa kendali UMKM tersebut kepada arus dana yang ada. Tidak cuma itu saja, pengusaha akan mudah dalam mengukur seberapa bagus skor-skor aset, skor likuiditas, serta kecakapan dalam menangani seluruh wujud tanggung jawab kepada utang-piutang yang ada pada sebuah UMKM. Dalam pembukuan UMKM lazimnya akan terasa komplit seandainya berisi laporan keuangan seperti:

  1. Neraca.
  2. Laporan perubahan ekuitas.
  3. Laporan laba rugi yang komprehensif.
  4. Laporan posisi keuangan yang terdiri dari laporan arus kas atau laporan arus dana pada UMKM tersebut.
  5. Laporan lainnya.
    Pembukuan UMKM ialah aspek yang sangat penting demi kemajuan sebuah UMKM tersebut. Karena pembukuan UMKM termasuk dalam pencatatan transaksi keuangan yang ada. Apabila ingin membuat pembukuan, karenanya tak perlu mengerjakan pembukuan yang ribet dan menyulitkan. Karena, pembukuan bisa dibuat dengan cara yang sederhana. Ada sebagian langkah mudah yang bisa dilakukan saat ingin membuat pembukuan. Berikut ini langkah mudahnya:
  6. Melacak Faktur
    Sebelum melangkah lebih jauh, ada pantasnya mengetahui apa itu faktur. Faktur ialah bukti pensupport untuk mengerjakan pembukuan dan laporan keuangan pada sebuah perusahaan termasuk UMKM. Apabila faktur telat atau tak dibayarkan cocok jadwal, karenanya akan bisa mengganggu suatu aliran kas perusahaan. Implikasinya, UMKM tak bisa berjalan dengan lancar seperti sedia kala. Oleh sebab itu, jangan biarkan dan jangan hingga klien telat atau tak membayar saat mendapatkan tagihan. Untuk memecahkan hal ini, memberikan jatuh tempo kepada klien bisa menjadi solusi. Sehingga seandainya klien tak memenuhi tenggat waktu yang sudah ditentukan, karenanya akan dijatuhi pinalti atau denda yang dibebankan pada jumlah yang seharusnya dibayarkan.
  7. Jangan Satukan Catatan Piutang dan Utang
    Apabila ingin membuat pembukuan UMKM yang rapi dan tersusun, karenanya pisahkanlah catatan antara piutang dan utang. Sehingga, UMKM bisa terhindar dari manajemen buruk yang bisa menyebabkan UMKM gagal untuk naik jenjang. Apabila dana yang didepositokan oleh klien dan dana yang dipinjam dicampur atau disatukan, karenanya akan memunculkan linglung. Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus, akan membuat UMKM berada pada krisis keuangan. Sehingga, ada pantasnya memisahkan catatan piutang dan utang. Ini akan membuat pelacakan data transaksi pada pembukuan UMKM menjadi lebih mudah.
  8. Menaruh Semua Data Keuangan dan Transaksi Lainnya
    Karena yang seharusnya dan selalu diingat bahwa data keuangan dan transaksi ialah hal yang penting dan genting. Agar, seandainya ingin menjadi UMKM yang visioner karenanya seharusnya sudah memutuskan bahwa seluruh data dan dokumen dalam transaksi sehari-hari bisa disimpan dengan bagus dan benar agar bisa diaplikasikan sebagai referensi pada masa yang akan datang. Agar memiliki pembukuan UMKM dan membangun keuangan yang bagus, karenanya seharusnya dipastikan sudah memiliki pernyataan bank, laporan laba rugi, neraca, kuitansi, faktur, dan bukti transaksi lainnya. Sehingga, UMKM akan memiliki pembukuan dan laporan keuangan yang lebih bagus sedangkan sederhana.
  9. Sediakan Waktu Agar Pembukuan UMKM Telah diKaji
    Karena menjadi rahasia awam bahwa meninjau pembukuan keuangan secara rutin dan terencana akan memberikan manfaat yang bagus. Karena, bisa mengetahui info yang terbaru seputar keadaan suatu bisnis atau usaha. Sama halnya dengan UMKM. Apabila rutin meninjau pembukuan UMKM karenanya UMKM akan kapabel mengelola arus kas, mengetahui pengeluaran mingguan yang terjadi serta info mengenai faktur yang sudah dikeluarkan oleh UMKM tersebut. Tidak stop disitu saja, dengan rutin meninjau pembukuan dan laporan keuangan, karenanya selaku pemilik UMKM akan lebih mudah untuk melacak serta mengukur pengeluaran dan pendapatan dengan memakai kartu kredit. Karena, dengan cara seperti itu catatan pengeluaran bisa tersimpan secara otomatis.
  10. Selain Software Akuntansi
    Memang sudah banyak bisnis atau usaha memakai software akuntansi agar pembukuan dan laporan keuangan bisa tersusun dengan bagus dan benar. Termasuk dalam pembuatan pembukuan sangat disarankan untuk memakai software akuntansi seandainya ingin membuat pembukuan UMKM tersebut menjadi lebih mudah. Pun mempermudah dalam membuat pembukuan, dengan memakai software akuntansi, UMKM akan lebih mudah dipantau secara realtime dan instan tentunya. Karena, jurnal dan data transaksi bisa diakses dimana saja dan kapan saja cuma bermodalkan dunia maya.
    Sebagai pemilik UMKM yang ingin memajukan UMKM, karenanya dengan memiliki pembukuan dan laporan keuangan yang bagus dan tersusun bisa menjadi skor penting. Agar, dari pembukuan tersebut lah bisa mengukur dan meninjau sudah sejauh mana UMKM tersebut akan mendapatkan untung. Maka, seandainya pembukuan UMKM secara sederhana tersebut tak bisa lakukan sebab kekurangan kekuatan atau karyawan. Pekerjaan, tak ada salahnya untuk memakai sebagian jasa untuk membuat pembukuan atau laporan keuangan. Seperti memakai jasa konsultan akuntansi atau konsultan bisnis. Sehingga, UMKM bisa lebih fokus dalam menciptakan target dan agenda yang sudah dibuat. menjadi lebih mudah tanpa seharusnya berdaya upaya lebih saat membuat pembukuan UMKM nantinya.

Sumber: trusvation.com