Kapal Tradisional Indonesia yang Menjadi Cikal Bakal Kapal Modern

0
480
views
sumber: google.co.id

Sebelum adanya kapal modern yang berlayar masa kini tentunya ada kapal tradisional Indonesia yang menjadi awal awalnya. Kapal-kapal tradisional ini sampai kini malahan masih ada yang beberapa diterapkan, beberapa lagi dimuseumkan untuk teladan pelajaran mengenai kapal tradisional yang diterapkan di masa lalu. Beberapa kapal tradisional hal yang demikian dibuktikan di bawah ini.
Beberapa teladan kapal tradisional Indonesia

  1. Sandeq
    Kapal pertama yang perlu dikenal ialah Sandeq, untuk menemuinya kapal ini berada di kawasan pesisir Pantai Sulawesi Barat. Selain membuat kapal ini unik ialah wujudnya yang ramping dengan memanfaatkan daya kerja angin dengan layar sebagai penggagasnya. Awal itu pembuatan dari kapal ini juga masih cukup lekat maknanya.
    Wujud mula wujud Sandeq ini ialah dari perahu milik Suku Mandar yang bernama Pakur. Bentuknya awalnya juga memiliki cadik dengan ukuran besaran dan terbilang cukup kasar. Barulah seiring berjalannya waktu kapal hal yang demikian berkembang menjadi Sandeq dengan kecepatan yang maksimal pada sejarahnya.
  2. Kora-Kora
    Salah satu tugas pelaut ialah tak meninggalkan sejarah perkembangan kapal tradisional yang pernah ada di Indonesia. Kapal tradisional kedua yang perlu dikenal ialah Kora-Kora. Dahulunya kapal ini diterapkan oleh penduduk Maluku dalam perjalanan perang yang cukup jauh.
    Tak cukup beragam variasi ukurannya dari yang paling kecil sampai yang terbesar sekalipun. Ukuran yang beragam variasi ini dijadikan bukan tanpa alasan dimana untuk yang besar umumnya sebagai muatan perang. Sementara untuk yang kecil hanya untuk alat transportasi dari pulau ke pulau.
    Terdapat tempat khusus untuk pengayuh yang berasal dari kayu umumnya ditempatkan di atasnya cadik. Sementara untuk komponen tengahnya sendiri berisi atap yang cukup kuat sebagai tempat perlindungan. Kapal ini cukup berjasa untuk rakyat Maluku sehingga keberadaannya senantiasa diperingati dengan sebutan Festival Kora-Kora.
  3. Pinisi
    Sebelum berniat untuk memasuki salah satu lowker pelaut maka lebih baik belajar lagi mengenai sejarah kapal tradisional. Pun bisa dipungkiri bahwa keberadaan kapal-kapal jadul ini ialah pencetus adanya kapal masa kini yang cukup kuat dengan ukuran yang tepat layak dengan fungsinya.
    Kapal berikutnya ini ialah milik Suku Makassar dan Bugis. Kapal ini cukup tua keberadaannya ialah dari tahun 1500 lalu. Kapal ini juga ialah saksi bisu tonggak sejarah para pelaut hebat yang ada di nusantara. Hanya tiap komponen dari kapal ini memiliki makna yang cukup mendalam.
    Kapal Pinisi pertama kali dijadikan oleh putra mahkota dari Kerajaan Luwu dengan tujuan layar pertama ialah menuju Tiongkok. saja dalam perjalanannya kapal ini diterpa oleh ombak yang cukup besar sehingga kapal hal yang demikian terpecah menjadi tiga buah dan tersebar ke Bira, Ara dan Tanah Lemo.
    Itulah awal mula terbentuknya kapal yang diberikan nama Pinisi ini sebab berdasarkan sejarah komponen yang telah terpisah hal yang demikian berhasil disatukan kembali menjadi satuan kapal yang utuh.
    Itulah beberapa variasi kapal tradisional Indonesia yang perlu dikenal oleh pelaut masa kini.

Sumber: jobpelaut.com